Blogger templates

MENGHADIRKAN SALAT DAN ZIKIR DALAM KEHIDUPAN_Kelas VII_SMP_Kurikulum Merdeka_ PAI

 




Bagaimana cara menghadirkan sholat dan zikir dalam kehidupan sehari-hari​?

Jawaban:

Menghadirkan sholat dan zikir dalam kehidupan sehari-hari adalah bagian penting dari praktik agama Islam. Berikut beberapa cara untuk melakukannya:

1.  Jadwalkan Sholat:  Tetapkan waktu tetap untuk sholat lima waktu sehari. Ini dapat dicapai dengan membuat jadwal harian yang mengintegrasikan sholat ke dalam rutinitas Anda. Jadwal ini harus disesuaikan dengan jadwal kerja atau aktivitas sehari-hari Anda.

2.  Pahami Makna Sholat: Pelajari makna dan tujuan sholat. Ini akan membantu Anda lebih fokus dan memiliki pemahaman yang lebih dalam tentang ibadah ini.

3.  Gunakan Pengingat: Aktifkan pengingat di ponsel Anda atau pasang jam pengingat untuk mengingatkan waktu sholat. Ini dapat membantu Anda tidak melewatkan waktu sholat.

4.  Bersama dengan Keluarga: Jika memungkinkan, coba sholat bersama dengan keluarga Anda. Ini memperkuat ikatan keluarga dan memberikan dukungan satu sama lain dalam menjalankan ibadah.

5.  Zikir Setiap Saat:  Selain zikir dalam sholat, zikir juga dapat diucapkan kapan saja. Anda dapat mengingat Allah dalam pikiran Anda saat bekerja, berkendara, atau melakukan aktivitas lainnya.

6. Bacalah Al-Quran:  Selain sholat dan zikir, membaca Al-Quran juga merupakan bentuk ibadah. Jika Anda memiliki waktu, usahakan membaca atau mempelajari Al-Quran secara teratur.

7.  Menghadiri Pengajian:  Bergabung dengan kelompok pengajian atau majelis taklim di lingkungan Anda. Ini memberikan kesempatan untuk belajar lebih banyak tentang Islam dan mendiskusikan aspek agama dengan orang lain.

8. Niatkan Ibadah: Selalu niatkan setiap aktivitas sehari-hari sebagai ibadah. Misalnya, saat bekerja, niatkan bahwa Anda bekerja dengan baik untuk memberikan manfaat bagi keluarga dan orang lain.

9. Jadikan Prioritas:  Prioritaskan sholat dan zikir di atas hal-hal lain. Jika Anda memiliki pilihan antara sesuatu yang dapat ditunda dan sholat, pilih sholat sebagai prioritas utama.

10.  Berdoa dan Memohon Bimbingan:  Berdoalah kepada Allah agar Dia memberikan kekuatan dan bimbingan untuk menjalankan ibadah dan menghadirkan-Nya dalam kehidupan sehari-hari Anda.

Menghadirkan sholat dan zikir dalam kehidupan sehari-hari memerlukan komitmen dan kesadaran. Ini membantu Anda menjalani hidup yang lebih bermakna dan sesuai dengan ajaran Islam, serta memperkuat koneksi spiritual Anda dengan Allah.


Zikir dimaknai dengan menyebut atau mengingat Allah Swt. Dengan zikir, seseorang dapat mengaitkan diri atau mengkomunikasikan keadaannya kepada Allah Swt. Dengan zikir, ia dapat menitipkan diri dan mengarahkan aktivitasnya kepada-Nya. Oleh karena tu, zikir dapat menenangkan hati. Maka berusahalah agar selalu berzikir kepada-Nya.


Pengertian Salat 

Salat adalah jalinan hubungan kita dengan Allah Maha Pencipta yang harus disertai dengan ketulusan dan penghormatan kepada-Nya. Salat juga bentuk syukur atas nikmat yang berlimpah. Saat salat itulah waktu yang paling dekat dengan-Nya.


Syarat Salat :

A. Mengetahui Masuknya Waktu

Berdasarkan firman Allah:


إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَّوْقُوتًا

“… Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” [An-Nissa/4′: 103].


B. Suci dari Hadats Besar dan Kecil

Berdasarkan firman Allah:

أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah…” [Al-Maa-idah/5: 6].


C. Kesucian Baju, Badan, dan Tempat yang Digunakan Untuk Shalat

Dalil bagi disyaratkannya kesucian baju adalah firman Allah:

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرْ

“Dan Pakaianmu bersihkanlah.” [Al-Muddatstsir/74: 4].

Dan sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam :

إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ، فَلْيُقَلِّبْ نَعْلَيْهِ، وَلِيَنْظُرْ فِيْهِمَا فَإِنْ رَأَى خَبَثًا، فَلْيَمْسَحْهُ بِاْلأَرْضِ ثُمَّ لِيُصَلِّ فِيْهِمَا.

“Jika salah seorang di antara kalian mendatangi masjid, maka hendaklah ia membalik sandal dan melihatnya. Jika ia melihat najis, maka hendaklah ia menggosokkannya dengan tanah. Kemudian hendaklah ia shalat dengannya.“

D. Menutup Aurat

Berdasarkan firman Allah:

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid...” [Al-A’raaf/7: 31].

Yaitu, tutupilah aurat kalian. Karena mereka dulu thawaf di Baitullah dengan telanjang.

E. Menghadap ke Kiblat

Berdasarkan firman Allah Ta’ala:

فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَحَيْثُ مَا كُنتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ

“… maka palingkanlah wajahmu ke Masjidil Haram. Dan di mana saja kamu (sekalian) berada, maka palingkanlah wajahmu ke arahnya…” [Al-Baqarah/2: 150].

F. Niat

Hendaklah orang yang ingin shalat meniatkan dan menentukan shalat yang hendak ia kerjakan dengan hatinya, misalnya seperti (meniatkan) shalat Zhuhur, ‘Ashar, atau shalat sunnahnya [16]. Tidak disyari’atkan mengucapkannya karena Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah mengucapkannya. Jika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk shalat, beliau mengucapan, “Allaahu Akbar,” dan tidak mengucapkan apa pun sebelumnya. Sebelumnya beliau tidak melafazhkan niat sama sekali, dan tidak pula mengucapkan, “Aku shalat untuk Allah, shalat ini, menghadap Kiblat, empat raka’at, sebagai imam atau makmum.” Tidak juga mengucapkan, “Tunai atau qadha’…”


Secara bahasa, salat diartikan sebagai doa atau doa meminta kebaikan. Menurut istilah, salat dipahami sebagai semua perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir (takbiratul ihram) dan diakhiri dengan salam. Kalian pasti tahu mengapa salat sangat penting dalam kehidupan sehari- hari? Salat selain sebagai tiang agama, salat juga berfungsi untuk memberi makna terhadap kehidupan di luar salat.

Salat dikerjakan bukan hanya untuk menjalankan kewajiban atau sekedar memenuhi syarat dan rukun. Salat hendaknya dijadikan sarana untuk menyadarkan diri. Pantas kita merendahkan hati dan mengerdilkan diri di hadapan kebesaran dan keagungan-Nya


Nabi Muhammad saw, berdasarkan ayat di atas, diperintah untuk membaca dan memahami Al-Qur’an. Pemahaman mengenai pesan Al-Qur’an dapat membina dan memperbaiki dirinya. Begitu pula, ayat ini ditujukan kepada seluruh muslim untuk memperbaiki diri.

Perilaku, sikap, dan budi pekerti dapat dipengaruhi oleh pemahaman terhadap Al-Qur’an. Allah Swt memerintahkan muslim untuk membaca dan memahami Al-Qur’an juga mengerjakan salat. Salat dilaksanakan berlandaskan pada rukun dan syarat. Muslim dianjurkan untuk mengerjakan salat dengan benar berikut sunahnya. Salat dapat menghalangi dan mencegah seseorang dari perbuatan buruk, apabila dikerjakan dengan sempurna

Rasulullah saw bersabda, “Orang yang memelihara salat akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Begitu pula, orang yang tidak memeliharanya, ia tidak akan memperoleh hal tersebut. Ia akan bersama Qarun, Fir’aun, Hamman, dan Ubay bin Khalaf di hari kiamat. (H.R. Ahmad dan al-Ṭabrani dari ‘Abdullah bin ‘Umar).

Nabi saw. menjelaskan bahwa salat lima waktu akan bersihkan dosa- dosa orang memeliharanya dengan baik. Beliau bersabda: “Bagaimanakah pendapatmu, andaikata ada sebuah sungai dekat pintu rumah salah seorang dari kamu, ia mandi di sungai itu lima kali setiap hari. Adakah masih ada dakinya yang tinggal barang sedikit pun?” Sahabat menjawab, “Tidak ada daki yang tertinggal barang sedikitpun.” Kemudian Rasulullah saw menegaskan, “Maka demikianlah perumpamaan salat yang lima waktu, dengan salat itu Allah akan menghapus semua kesalahannya.” (H.R. al-Tirmizi dari Abu̅ Hurairah). Perumpamaan tersebut ditujukan pada orang yang sungguh- sungguh dalam melaksanakan salat lima waktu yang dilandasi hanya karena Allah Swt.

Pengertian ZIKIR 

zikir berarti mensucikan dan mengagungkan, juga dapat diartikan menyebut dan mengucapkan nama Allah atau menjaga dalam ingatan (mengingat). Ditinjau secara terminologi dzikir merupakan suatu usaha manusia dalam mendekatkan diri kepada Allah dengan cara mengingat Allah dan mengingat keagungan-Nya.



Adapun syarat-syarat serta adab dalam berdzikir dan berdoa adalah:   
Pertama, tidak mengerjakan dzikir-dzikir yang sunnah sedangkan amalan yang wajib belum dikerjakan. Adapun amalan yang wajib adalah seperti menuntut ilmu, menunaikan qadha shalat ketika punya utang shalat, dan sebagainya.   Rukun ini penting kita perhatikan karena seringkali kita melakukan amalan sunnah, apa pun itu selain membaca dzikir, padahal amalan wajib kita tinggalkan. Kita sibuk mendalami aliran tarekat tapi perkara fardhu seperti shalat serta rukun dan syaratnya kita sepelekan.  

 Kedua, jangan mengubah lafaz-lafaz dzikir atau mengganti huruf, dan bacalah sesuai dengan panjang pendeknya. Meskipun, sebenarnya bacaan sesuai dengan kaidah tajwid hanya diwajibkan ketika membaca Al-Qur’an. Sedangkan ketika berbicara bahasa Arab, membaca doa, dan syair, pelaksanaan aturan demikian tidak wajib. Namun, memperhatikan panjang-pendek, lafaz, dan huruf-hurufnya, merupakan sebuah ikhtiar seseorang dalam menjaga adab saat berdzikir, apalagi bila lafaz dzikir atau doa itu memang bersumber dari Al-Qur’an.  
 
Ketiga, mengetahui makna dan arti doa yang dibaca. Dengan mengetahui makna doa yang kita baca kita akan lebih menghayati dan meresapi doa tersebut. Sehingga bukan hanya lisan saja yang bekerja, akan tetapi hati pun turut membantu. Hal ini berbeda dengan membaca Al-Qur`an yang meski tidak tahu arti teks yang

Zikir dapat dilaksanakan dengan mudah tanpa persiapan dan waktu yang khusus. Seorang muslim bisa memanfaatkan waktu yang luang untuk berzikir. Contoh, saat menunggu tranportasi umum, menunggu waktu melaksanakan salat, menunggu saat berbuka puasa, menunggu temannya datang dan lain sebagainya. Dengan zikir bisa membantu seseorang terhindar dari perbuatan sia-sia dan dosa.

1) Zikir dengan hati yaitu dengan cara bertafakur dan merenungkan ciptaan Allah Swt. sehingga tim- bul dalam pikiran bahwa Allah Swt. adalah Zat Yang Maha Kuasa.

2) Zikir dengan ucapan, yaitu pengucapan lafal-lafal yang di dalamnya terdapat keagungan nama-Nya. Contohnya adalah tahmid, tasbih, tahlil, takbir, mem- baca Al-Qur’an, dan salawat.

 3) Menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya merupakan zikir dengan perbuatan.

Orang yang lalai dalam melaksanakan salat dan riya diancam oleh Allah Swt. Hal ini dapat diperhatikan pada Q.S. al-Ma’un/107: 4-7, “Maka celakalah orang yang salat, (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap salatnya, yang berbuat ria, dan enggan (memberikan) bantuan.

Dalam sebuah hadis, dituturkan pula bahwa Rasulullah saw bersabda: “Orang yang mengerjakan salat, tetapi salatnya tidak dapat mencegah dirinya dari perbuatan keji dan munkar, maka salatnya tersebut tidak akan menambah sedikit pun (kepadanya), kecuali ia bertambah jauh dari Allah. (H.R. Ibnu Jarir dari Isma’il bin Muslim bin al-Hasan).

Ibnu ‘Abbas dan Mujahid memberikan penafsiran “wala zikrullāh akbar” (mengingat Allah Swt. itu adalah lebih besar) dengan uraian hadis yang menjelaskan Allah Swt. ingat terhadap hamba-Nya lebih banyak dibandingkan dengan hamba mengingat-Nya dengan menaati-Nya. Rasulullah saw bersabda, “Allah Swt. lebih banyak mengingatmu daripada kamu mengingat-Nya”. (H.R. al-Baihaqi)

 Salat untuk Meraih Ketakwaaan dan Menghindari Perilaku Tercela :


Kita diperintahkan untuk menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan- Nya baik dalam urusan pribadi, keluarga, masyarakat maupun negara. Seorang muslim yang bertakwa akan senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang dilarang, bahkan dari perbuatan yang kurang pantas. Ia sadar bahwa takwa itu bukan sekedar slogan, akan tetapi disiplin untuk menjaga dirinya dari siksa di hari kiamat dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya


Ayat tersebut menjelaskan bahwa kita hendaknya selalu bertakwa kepada-Nya dengan menaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Kita diperintahkan pula untuk selalu istikamah dalam beragama Islam agar kita tidak mati dalam keadaan kafir. Seseorang yang selalu melaksanakan salat akan tumbuh rasa takut berbuat dosa, baik dosa kepada Allah Swt., dosa kepada orang lain, maupun dosa terhadap dirinya sendiri. Oleh karena itu salat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar.


Hikmah melaksanakan Salat dan Zikir

Salat merupakan rukun Islam setelah dua kalimah syahadah. Salat merupakan salah satu cara untuk mensyukuri nikmat-Nya, yang tidak terhingga kepada mereka. Adapun hikmah melaksanakan salat dan zikir sebagai berikut:
a) Tertanamnya akidah tauhid dalam jiwa seseorang.
b) Hubungan antara manusia dengan-Nya akan terjalin baik.
c) Kedamaian,keamanan,dankeselamatandariAllahSwt.akandiperoleh olehnya serta mengantarkan mereka pada kesuksesaan dan pengam- punan dari segala kesalahan.
d) Memperkuat jiwa seseorang dalam hubungan dengan Allah Swt.
e) Memperoleh ketenangan jiwa dan menjauhkan diri dari kelalaian.
f) Melatih hidup disiplin dan taat aturan peraturan baik peraturan kerja maupun peraturan dalam kehidupan ini.
g) Membiasakan seseorang pada perbuatan/ perkataan yang baik dan ber- manfaat.
h) Menumbuhkan akhlak mulia seperti amanah, jujur, dan upaya men- jauhkan diri dari perbuatan keji dan munkar.

Mengamalkan Salat Lima Waktu dan Zikir Secara Istikamah


Agar kalian konsisten dalam menjalankan salat dan zikir, dapat dilakukan beberapa hal berikut ini :

a. Menyadari bahwa salat dan zikir untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. Keduanya menjadi pengikat diri untuk selalu berupaya mendekatkan diri kepada Allah.
b. Memahami manfaat salat dalam kehidupan. Salat dan zikir menjadikan seseorang tenteram, tenang, selalu ingat kepada-Nya, bersyukur, sabar, dan terhindar dari perbuatan keji dan munkar.
Salat mempunyai dampak pada kesehatan jasmani dan mendorong semangat hidup.

c. Kita akan kembali ke akhirat. Kesibukan mengejar dunia jangan menyebabkan kita malas salat dan zikir. Kita akan mati, dan ingat bahwa dunia ini sementara. Kita hanya akan membawa amal, bukan kekayaan dunia. Oleh karena itu, kita harus mempersiapkan diri untuk kehidupan yang abadi.

d. Jangan menunda salat dan malas berzikir. Kuatkan tekad kalian untuk segera salat ketika mendengar azan. Tunda pekerjaan, langsung persiapkan diri untuk salat.

e. Niat yang tulus. Salat dan zikir hendaknya dilandasi dengan niat tulus hanya karena Allah Swt, bukan berniat untuk mendapatkan perhatian dari orang lain atau bahkan ingin terlihat sebagai orang yang bertakwa.

f. Lakukan salat berjamaah. Upayakan untuk selalu salat berjamaah. Salat berjamaah lebih baik daripada salat sendirian. Apabila tidak memungkinkan pergi ke masjid, ajak orang yang serumah untuk salat berjamaah.

g. Berteman dengan orang yang rajin salat. Teman yang rajin salat akan mendorong kalian untuk rajin salat. Oleh karena itu, pilihlah teman yang bisa mengajak kalian pada kebaikan.

h. Banyak membaca buku keislaman. Rajin membaca buku keislaman akan memperkuat ilmu agama


Ikhtisar/Kesimpulan


1. Salat merupakan amalan ibadah yang paling tinggi nilainya dibandingkan dengan ibadah-ibadah yang lainnya.

2. Salat merupakan tiang agama. Meninggalkannya berarti merobohkan bangunan keberagamaan.

3. Allah Swt. mewajibkan melaksanakan ibadah salat kepada setiap muslim, selain untuk meningkatkan ketakwaan, juga dapat menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar.

4. Zikir merupakan elemen yang penting dalam beribadah kepada Allah Swt. Apabila kita tidak melaksanakan salat maka kita akan berdosa, jika kita tidak menjalankan salat pasti kita tidak melaksanakan zikir, karena keduanya sangat erat hubungannya.

5. Salat dan zikir memiliki hikmah sebagai berikut: 
a) Menguatkan akidah, 
b) Menguatkan hubungan dengan Allah Swt, 
c) Memperoleh kedamaian hati dan jiwa, 
d) Memperoleh ketenangan jiwa dan menjauhkan dari kelalaian, 
e) Melatih berdisiplin, 
f) Membiasakan hal-hal yang bermanfaat, dan
 g) Mewujudkan akhlak mulia.

6. Beberapa upaya agar istikamah dalam salat dan zikir, sebagai berikut: 
a) Menyadari bahwa salat dan zikir untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt, 
b) Memahami manfaat salat dalam kehidupan, c) Kita akan kembali ke akhirat, 
d) Niat yang tulus, 
e) Lakukan salat berjamaah, 
f) Berteman dengan orang yang rajin salat, dan 
g) Banyak membaca buku keislaman




Referensi :

Rudi Ahmad Suryadi Sumiyati “Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMP Kelas VII” KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA 2021

 ______https://almanhaj.or.id/936-syarat-syarat-sahnya-shalat.html
______https://islam.nu.or.id/tasawuf-akhlak/adab-berdzikir-dan-berdoa-menurut-sayyid-utsman-al-batawi




Post a Comment

0 Comments