Usaha ini sangatlah bagus dalam membuka
peluang bisnis karena usaha yang dijalankan ini sudah mulai ditinggalkan orang.
Ciri produk yang khas yang dimiliki oleh perusahaan, membuat daya tarik
tersendiri akan usaha ini, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya. Dengan
sistem manajemen dan kontrol kualitas yang terjaga, maka usaha ini akan cukup
berpotensi hingga masa yang akan datang. Dengan menajemen yang diterapkan pada
tiap bagian dari usaha ini, dari mulai manajemen dalam bahan baku, produksi,
hingga pemasaran, maka usaha apapun akan dapat bertahan menghadapi persaingan
baik dengan sesama produsen keripik singkong maupun bersaing dengan produk baru
lainnya.
Untuk memulai suatu usaha haruslah mulai
dari kecil. Mula-mula di coba dengan gerogak dorong atau di jajakan di pasar
dan sebagainya, jika sudah punya sepuluh gerobak dorong tentu penghasilannya
pun lumayan. Jika belum punya gerobak dorong misalnya, bisa di mulai jualan di
rumah sendiri atau membuat tempat jualan sendiri di rumah yang di khususkan
untuk jualan keripik singkong. Iklan sangatlah penting dalam pegembangan suatu
usaha. Baik itu usaha bisnis makanan ringan, usaha minuman, usaha kue dan
makanan ringan,usaha rumahan, usaha jualan tahu bulat dan apapun usaha itu ,
membutuhkasn semuanya butuh di kenalkan kepada calon-calon pembeli mealalui
iklan. Iklan banyak sekali macamnya, misalnya dengan membuat brosur lalu di
sebarkan pada teman-teman di waktu acara perkumpulan tertentu, atau dengan membuat
kartu nama, atau di iklankan di koran baris dan sebagainya. Jika produk keripik
singkong anda sudah mulai di terima oleh konsumen, maka anda tinggal melebarkan
cara penjualannya, misalnya di titipkan di toko-toko, swalayan, toko khusus
oleh-oleh dan sebagainya. Kemaslah produk anda secara rapi agar terkesan produk
profesional. Namun terkadang toko khusus oleh-oleh hanya menerima keripik yang
belum di beri label sebab mereka mempunyai label sendiri, tidak masalah
sepanjang anda masih bisa mengambil keuntungan.
2.
ANALISIS
PERSAINGAN
Seorang pengusaha harus dapat melihat dan
memanfaatkan peluang yang ada sehingga usaha yang dijalankannya tidak mengalami
kegagalan ditengah jalan. Persaingan dengan perusahaan lain akan dapat diatasi
dengan langkahlangkah yang terencana dengan baik dan matang yang diantaranya
adalah melakukan efisiensi dan peningkatan kualitas produk yang akan dibuat,
yang dalam hal ini proses produksi keripik singkong, dilakukan dengan cepat
tanpa mengabaikan rasa dan rupa dari keripik singkong tersebut.
3.
PROSES
PRODUKSI
Proses produksi keripik singkong itu
sendiri menggunakan bahan yaitu ubi kayu, bawang putih, cabe merah, bawang
merah, ketumbar, gula halus dan minyak goreng. Sedangkan untuk alatnya sendiri
digunakan panic, pengukus, penggiling, pisau, rasper (alat pemarut),
penggorengan, kompor, dan panic pengukus. Proses produksi perubahan bentuk dari
singkong menjadi keripik singkong antara lain:
a. Pencucian,
perendaman dan pengupasan
Proses pencucian dilakukan hanya pada
singkong yang kotor, dengan cara melewatkan singkong kedalam air bersih.
Selanjutnya dilakukan perendaman selama 30 menit dalam bak perendaman. Setelah
kulit bersih, lalu dilakukan pengupasan.
b. Penghancuran
atau pemarutan singkong
Proses penghancuran singkong dapat menggunakan
alat pemarut (Rasper). Pemarut dapat menggunakan jenis pemarut rumah tangga
atau pemarut untuk industri. Alat pemarut yang digunakan pada skala industri
adalah pemarut dengan silinder stainless steel yang bergerigi dengan diameter
sekitar 30cm.
c. Pencampuran
singkong dengan bumbu
Singkong yang telah diparut diberi
penambahan bumbu, seperti cabe merah, bawang daun, garam dan lainnya. Cabe
merah segar dihancurkan dengan menggunakan mixer, sedangkan bawang daun
dirajang halus dengan pisau pemotong. Setelah dilakukan penambahan bumbu lalu
diaduk, agar bumbu dan adonan tercampur merata.
d. Pengukusan
Adonan mentah yang berbentuk bubur setelah
proses pencampuran singkong dengan bumbu, kemudian dibentuk menajdi lembaran
tipis menggunakan mesin roll beralas plastik. Selanjutnya, dilakukan pengukusan
selama 5-10 menit.
e. Pengeringan
Awal
Lemari pengering yang digunakan untuk
mengeringkan menggunakan udara panas yang bersuhu 800C selama 3-4 jam. Kemudian
bahan dikeringkan dengan menggantungkan pada rak-rak lemari pengering dengan
berjejer lurus.
f. Pemotongan
Pemotongan menggunakan alat pemotong
khusus. Lembaran-lembaran yang telah dikeringkan disusun sekitar 10-12 lapis
untuk diratakan bagian-bagian ujung-ujungnya, kemudian dipotong dengan ukuran 3
x 3 cm2.berbentuk bundar dipotong dengan alat punching machine.
g. Pengeringan
lanjutan
Bahan yang telah dipotong kecil-kecil
dikeringkan dengan mengggunakan mesin pengering yang menghasilkan udara panas
dengan suhu 800C dan waktu penegringan lanjutan adalah 30 menit.
h. Penggorengan
Setelah proses pengeringan selesai, maka
dilakukan proses penggorengan dengan metode deep drying (menggunakan banyak
minyak, sehingga bahan yang digoreng terendam). Suhu penggorengan adalah 1800C
selama 3-5 detik.
i.
Sortasi
Proses sortasi dilakukan untuk memilih
bahan yang telah digoreng, dalam keadaan utuh atau tidak patah-patah. Proses
sortasi dapat dilakukan dengan mesin pengayak.
j.
Pengemasan
Merupakan tahap akhir dari seluruh proses
produksi, dimana bahan dikemas dengan plastik. Jenis plastic terbaik untuk
mengemas adalah PP/OPP yaitu plastik dengan permukaan pertama poly propilen dan
permukaan kedua adalah oriented poly propilen, lalu dimasukkan ke dalam kotak
kardus dan siap dipasarkan.
4.
CARA
PEMBUATAN KRIPK SINGKONG
Berikut ini proses membuat keripik
singkong :
a.
Siapkan singkong yang telah dicuci dengan
bersih.
b.
Potong bullat-bulat dan tipis-tipis.
c.
Agar keripik lebih lunak dan renyah, rendamlah
irisan singkong tadi kedalam air kapur selama satu sampai empat jam.
d.
Berilah garam dalam rendaman agar mendapatkan
rasa asin.
e.
Setelah selesai perendaman, tiriskan sebentar
kemudian isa mulai di goreng.
f.
Pakai minyak goreng yang banyak agar irisan
songkong dapat terendam dalam minyak goreng.
g.
Angkat gorengan jika sudah mulai kekuningan.
h.
Beri variasi rasa sesuai keinginan konsumen,
misalnya rasa asin, rasa manis, dan sebagainya.
i.
Kemas dengan plastik yang menarik dan berilah
labal khusus.
j.
Buatlah harga yang bersaing agar usaha anda
cepat berkembang.
5.
PENETAPAN HARGA JUAL
Penetapan
harga jual dilakukan dengan cara memperhitungkan harga bahan baku, upah
pekerja, proses produksi, pengemasan, pemasaran dan jika perlu diperhitungkan
pula biaya promosi dan transportasi.
Semua
harga yang telah teridentifikasi dapat dihitung hingga bisa didapat harga
satuan minimal (modal yang digunakan). Selanjutnya kita dapat menentukan harga
jual setalah diperhitungkan dengan keuntungan yang ingin kita peroleh.
Dalam
penetapan harga jual ini kita juga harus realistis. Jika ditentukan terlalu
tinggi maka konsumen akan mempertimbangkan kembali untuk membeli produk kita
dan lebih jauh lagi mereka akan lari ke produk lain yang sejenis. Hal tersebut
tentu tidak ingin terjadi. Untuk itu perlu diperhitungkan harga jual produk
dari produsen lain.
Dalam
usaha kripik singkong ini pemilik menetapkan harga sebagai berikut :
Harga
pabrik : per bungkus =Rp 900
Harga
pasar : Perbungsus =Rp 1000
Jadi
pengecer mendapatkan keuntungan Rp 100 rupiah per bungkus. Rumah produksi
kripik pisang ini setia harinya dapat menjual 100 hingga 200 bungkus per hari
nya dengan cara di titipkan ke warung-warung, pasar hingga kantin dan koprasi
sekol
6.
SEGMENTASI
PASAR
Segmen pasar yang diincar adalah kalangan
bawah hingga atas, dimana keripik singkong dapat dimakan oleh siapapun, tidak
terkecuali kalangan atas. Produk yang dihasilkan berupa keripik singkong akan
dipasarkan dengan cara penitipan ke pengecer yang bisa berupa warung atau toko
makanan maupun toko biasa. Selain itu keripik singkong yang dihasilkan dapat
dipasarkan langsung ke konsumen akhir. Keripik singkong dapat juga dipasarkan
dengan dengan cara order pemesanan. Dengan kemasan yang dibuat sedemikian rupa
hingga dapat terlihat elegan, maka kalangan atas yang biasanya mempertimbangkan
gengsi, tidak akan ragu untuk membeli keripik singkong yang bersangkutan
walaupun harga jualnya jadi akan lebih membengkak.
7.
KELANCARAN
USAHA
Kelancaran produksi bisa ditentukan oleh
penggunaaan mesin yang dapat menghemat upah tenaga kerja dengan tingkat
produksi tinggi. Dengan tenaga kerja yang terampil dan disiplin. Kelancaran
produksi juga dilakukan dengan menyuplai bahan baku ayng berupa ubi batang dan
singkong. Karena singkong merupakan bahan yang dapat busuk, maka perlu dijaga
dan diketahui batas kualitas singkong yang baik untuk dijadikan bahan baku.
Untuk itu perlu dipikirkan cara pengadaan kemasan ini disesuaikan dengan produk
keripik singkong yang dihasilkan, jika diperlukan harus dipikirkan pembuatan
sendiri kemasan yang lain dari yang lain.
8.
PENETAPAN
HARGA JUAL
Penetapan
harga jual dilakukan dengan cara memperhitungkan harga bahan baku, upah
pekerja, proses produksi, pengemasan, pemasaran dan jika perlu diperhitungkan
pula biaya promosi dan transportasi.
0 Comments